Lemah lunglai
hatiku seperti tak bernyawa
tak kuasa menahan hitam menahan kelam
jiwa yang kalah dalam pertarungan hidup
duduk bersimpuh
dibawah keangkuhanku
maaf itu meluncur dari kesadaran yang telah lama hilang
sepertia dementia yang tiba-tiba disembuhkan Tuhan
maaf itu
melesat menghantam dinding hatiku
aku luluh
tak berdaya
air mata sudah kering serpihan luka masih terasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar